Jangan tunggu haus.
Haus adalah gejala tubuh sudah kekurangan cairan. Pekerja berat di luar ruangan maupun pegawai kantoran waspadalah bahaya akibat dari kurang minum. Berjam-jam berada di dalam ruangan ber AC dan tak berkeringat membuat setiap orang yang berada dalam ruangan tak merasa haus. Apalagi wanita,
seputar kesehatan wanita ingat konsumsi air minimal 2 liter per hari, tetapi jangan sering mengkonsumsi es batu untuk menyegarkan tubuh apabila terasa haus. Lupa minum mungkin terdengar simpel dan tak berbahaya. Padahal, jika berlangsung berlarut-larut, kebiasaan ini bisa mengakibatkan kondisi kesehatan memburuk. Banyak orang belum peduli tentang jumlah asupan air yang cukup untuk tubuh.
Padahal kekurangan cairan bisa berujung pada dehidrasi. Kondisi ini akan membuat daya konsentrasi, kemampuan berpikir, dan kewaspadaan seseorang berkurang. Jika ini terjadi, potensi memberi pengaruh negatif pada kualitas kerja dan produktivitas semakin tinggi. Dan parahnya, dalam jangka panjang, kekurangan cairan bisa menimbulkan endapan di ginjal.
Endapan yang kerap disebut dengan batu ginjal ini terjadi saat orang sering mengalami dehidrasi. Dehidrasi menyebabkan volume urine menurun. Urine dibutuhkan untuk membuang sisa metabolisme.
Jika volume urine sedikit, urine akan semakin pekat dan cenderung mengendap. Suhu rendah karena AC memang membuat orang tidak merasa haus. Padahal, tanpa disadari, meski hanya berkegiatan ringan, tubuh mengeluarkan cairan setiap detik. Satu-satunya cara mengganti cairan adalah dengan minum air. Konsumsi air sangat penting untuk mengembalikan cairan yang tanpa sadar keluar dari tubuh.
Lalu bagaimana dengan yang bekerja diluar ruangan contoh yang tiap hari rutinitas kerjanya terkena langsung panas terik matahari. Badan terasa gerah sehingga ingin sekali mengkonsumsi es contohnya es batu, agar badan terasa segar.
|
Haus adalah gejala tubuh sudah kekurangan cairan hindari minum es batu |
Es batu merupakan produk pelengkap yang sering disajikan bersama minuman dingin dan dianggap aman untuk dikonsumsi.
Es batu dikenal sebagai air yang dibekukan. Pembekuan ini terjadi bila air didinginkan di bawah 0 derajat Celcius. Air yang digunakan dalam pembuatan es batu haruslah air yang higienis dan memenuhi standar sanitasi. Nilai sanitasi dan kehigienisan yang baik suatu makanan/minuman adalah tidak adanya kuman E.coli.
E.coli digunakan sebagai parameter karena E.coli adalah flora normal usus yang keluar bersama tinja sebagai sumber infeksi makanan dan minuman. Keberadaan bakteri pencemar menyebabkan rendahnya kualitas es batu. Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (pathogen). Minuman yang tidak higienis/tidak melalui proses perebusan, dapat menyebabkan keracunan karena bakteri yang terkandung dalam air.
Gejala yang muncul setelah mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak higienis antara lain mual, muntah, pusing, dehidrasi, demam, nyeri perut, dan diare. Menurut penelitian yang dilakukan di kota Padang, didapatkan bahwa 88,9% sampel es batu rumah tangga belum memenuhi syarat kesehatan. Dari 9 sampel es batu Rumah Tangga yang diteliti, 8 miliki nilai indeks Angka Paling Mungkin (APM) ± 979/100 ml & 1 sampel 0/100 ml.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sanitasi dan higienitas es batu rumah tangga di kota Padang terkontaminasi bakteri koliform. Berdasarkan peraturan Kepala Badan POM tentang Penetapan Batas Maksimun Cemaran Mikroba dan Kimia dalam makanan. Persyaratan nilai indeks APM Koliform untuk es batu adalah < 3/gram (< 0,3/100 ml), dan Angka Lempeng Total (ALT) 10.000 koloni/gram. Penelitian lain juga pernah dilakukan di Yogya. Sebanyak 66,67% sampel es batu memiliki nilai ALT melebihi persyaratan BPOM.
Berikut adalah ciri-ciri untuk membedakan es batu yang terbuat dari air mentah dan matang. Es dari air mentah berwarna putih karena masih banyak gas yg terperangkap di dalamnya. Biasanya, es yang dibuat dari air mentah adalah es balok. Es ini jelas-jelas tidak baik dikonsumsi, terlebih lagi jika diambil dari air sungai yg tercemar. Es dari air matang akan terlihat bening karena gas didalamnya terlepaskan ketika proses perebusan. Biasanya es seperti ini disebut es kristal. Oleh karena itu, pembuatan es batu seharusnya menggunakan air yang sudah dididihkan agar higienitasnya terjamin. Sumber BPOM.
|
Es dari air matang akan terlihat bening karena GAS didalamnya terlepaskan ketika proses perebusan |